Home » » Tips Amankan Finansial Pribadi setelah Penerbitan UU Cipta Kerja

Tips Amankan Finansial Pribadi setelah Penerbitan UU Cipta Kerja

Setelah terdengar ketukan palu di gedung DPR, RUU Cipta Kerja telah resmi menjadi sebuah Undang-Undang. Aturan hukum yang menggantikan UU ketenagakerjaan Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, dimana sangat kontroversial, tentunya memunculkan protes keras dari kalangan para pekerja. 

Penerbitan resmi kemudian diikuti dengan serangkaian demonstrasi. Kondisi ini cukup disayangkan, mengingat saat ini dunia sedang berjuang melawan penyebaran wabah virus corona.

Amankan keuangan pribadi untuk kemungkinan terburuk

Beberapa perubahan aturan terutama mengenai hak pekerja tentang dana pensiun dan pesangon PHK, dinilai semakin menghimpit kondisi keuangan masyarakat yang selama ini menggantungkan kehidupan pada perusahaan.

Namun, selain mencoba mengambil jalur hukum dalam mengajukan protes, para pekerja harus mempertimbangkan kemungkinan terburuk. Diperlukan beberapa persiapan untuk mengamankan kondisi keuangan pribadi sebagai langkah antisipasi terhadap dampak dari pemberlakuan UU Cipta Kerja, di antaranya:

1. Siapkan dana cadangan

Baik pekerja lepas maupun tetap, sama-sama memiliki peluang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Untuk itu, merencanakan keuangan masa depan harus dilakukan dari sekarang. Idealnya, besaran dana cadangan adalah senilai 6 bulan pengeluaran.

Dengan begitu, seorang pekerja tidak perlu khawatir jika ternyata jumlah pesangonnya dinilai kurang mencukupi kebutuhan sampai bisa bekerja kembali atau memiliki bisnis sendiri.

3. Tidak bergantung pada uang pesangon dari perusahaan

Pandemi yang masih belum diketahui kapan akhirnya telah mengguncang dunia perekonomian. Sangat wajar jika banyak perusahaan terkena dampaknya.

Ditambah adanya polemik UU Cipta Kerja, para pekerja tidak dapat menaruh harapan atas kesejahteraan lewat perusahaan.

Oleh karena itu, harus ada perubahan pola pikir dari pekerja itu sendiri. Selama masih ada waktu, gunakan kesempatan untuk mempersiapkan pemenuhan kebutuhan finansial selama masa pensiun atau setelah mengundurkan diri misalnya untuk asuransi kesehatan dan tidak menggantungkan kelanjutan hidup pada uang pesangon. 

4. Gunakan dana pesangon untuk hal-hal prioritas

Jumlah uang yang diperoleh dari dana pesangon atau pensiun tentu tidak bisa mencukupi banyak kebutuhan. Maka dari itu, fokuskan pada dua hal prioritas.

  • Pertama, mencukupi kebutuhan biaya hidup selama 1-2 bulan ke depan. Namun, tentunya akan bijak kalau kemudian dilakukan penghematan dengan memotong pos pos pengeluaran tidak penting.
  • Kedua, dahulukan membayar hutang yang sudah jatuh tempo. Tidak perlu mempercepat pelunasan apabila memang masih ada waktu. Tetap sisihkan sebagian untuk berinvestasi dalam bentuk bisnis untuk bisa melanjutkan hidup setelah uang pesangon habis.

5. Sesuaikan pengeluaran

Jumlah uang pesangon biasanya sekian kali nominal gaji bulanan. Angka yang besar ini bisa jadi cukup menggiurkan untuk digunakan memenuhi kebutuhan konsumtif.

Agar tidak terjebak pailit, sebaiknya jangan tergoda belanja lebih. Justru keuangan harus diatur sedemikian rupa dengan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu dan tidak mendesak.

6. Cari pendapatan tambahan

Langkah bijak selanjutnya yaitu mencari penghasilan tambahan. Cara paling mudah sebenarnya adalah berbisnis. Gunakan kesempatan yang ada untuk mempelajari bagaimana memulai dan menjalankan usaha dengan benar. Yang terpenting, siapkan mental dan tetap konsisten. Jangan takut gagal.

7. Persiapan non finansial

Luangkan waktu untuk melakukan pengembangan diri, terutama mental dan keterampilan. Saat tidak bekerja, manfaatkan untuk mempelajari keahlian tertentu yang nantinya bisa dijadikan bekal kalau ingin memulai usaha sendiri setelah pensiun atau jika terkena resiko PHK.

Tidak ada yang dapat memastikan kapan pandemi berakhir. Masyarakat terutama yang berperan sebagai pencari nafkah dalam keluarga merasakan besarnya dampak pada pemenuhan kebutuhan sehari-hari. 

Diresmikannya UU Cipta Kerja, seolah memberikan beban tambahan untuk mereka. Oleh karena itu, dibutuhkan langkah-langkah bijak agar keuangan pribadi tetap aman dan dapat diandalkan.

0 komentar:

Posting Komentar


Mau Usaha Pulsa Untung Besar

Promo Daftar Master Dealer Pulsa & Aplikasi Roket Pulsa

Free Konsultasi ( Silahkan Tanyakan Langsung ke Whatsapp Kami )